Sabtu, 29 Mei 2010

Soal jawab yang kerap di tanya( Bekam )

Apa penyebab penyakit ?

Jawab : Secara sunnatullah penyakit dapat disebabkan oleh:
1. Virus
2. Kejiwaan (stress, tekanan, penyakit hati dll)
3. Gangguan Jin/Syaitan

Soalan : Apa penyebab virus, mengapa virus dapat masuk ke dalam
tubuh manusia ?

Jawab : Kerana tubuh yang lemah

Soalan : Apa penyebabnya ?

Jawab : Kerana metabolisme tubuh terganggu

Soalan : Mengapa metabolisme tubuh boleh terganggu ?

Jawab : Kerana adanya toksin (racun) dalam darah. Racun ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat dibuang bersama air kencing, kotoran dan peluh. Racun tersebut hanya larut dalam lemak, dan tersimpan di antara jaringan kulit dan daging. Di situlah letak darah kotor yang akan dikeluarkan dengan teknik bekam.

Soalan : Dari mana datangnya toksin (racun) ?

Jawab : Dari makanan, air, udara dll. Nasi, sayuran dan buah yang kita makan mengandung pestisida dan bahan kimia yang berasal dari
penyemburan racun terkawal dan Baja. Ayam, telur, dan haiwan
ternak lainnya mengandung ubat-ubatan dan bahan kimia yang berasal dari
suntikan dan makanannya. Demikian juga makanan dan minuman buatan pabrik
yang kita minum mengandung bahan pengawet, bahan pewarna tekstil, borax,
formalin, MSG dsb. Air yang kita minum mengandung kaporit, logam berat,
merkuri dsb. Kita tak mungkin dapat menghindarkan diri dari semua toksin
itu. Kita akan diserang penyakit manakala tubuh tak mampu lagi bertahan
kerana jumlah toksinnya terlalu tinggi.

Soalan : Kalau perkara tersebut tidak dapat dihindarkan, bagaimana cara untuk
mengatasinya ?

Jawab : Berubat dengan cara Hijamah/Bekam sebagaimana yang dianjurkan
Rasulullah pada 14 abad yang lalu. iaitu dengan mengeluarkan/membuang darah
kotor yang mengandung toksin tersebut pada titik-titik tertentu dari tubuh.
Dengan hilangnya darah kotor, metabolisme tubuh akan berjalan sebagaimana
mestinya sehingga akan meningkatkan imunisasi tubuh. Imunisasi tubuh yang
kuat akan membasmi virus yang ada dalam tubuh dan mencegah masuknya virus
dari luar, sehingga tubuh menjadi sehat dan kuat.

Soalan : kita secara sedar ataupun tidak telah “menyimpan banyak
racun” setiap hari, apakah hijamah/bekam harus dilakukan secara kerap ?

Jawab : Ya, sebagaimana kendaraan bermotor yang memerlukan service
rutin, tubuh kitapun perlu dibersihkan (detoksifikasi) secara berkala
sebulan sekali, sebaiknya pada tanggal-tanggal yang disunnahkan Rasul,
yaitu tanggal 17, 19 dan 21 bulan hijriah. Pada saat itulah darah sedang
banyak-banyaknya (sebagaimana air laut yang sedang pasang) kerana pengaruh
gaya gravitasi bulan, darah kotor yang dikeluarkan akan lebih banyak
sehingga akan lebih efektif dalam perubatan.

Soalan : Bila darah kotor banyak keluar, apakah tidak menyebabkan
seseorang letih / kekurangan darah ?

Jawab : Darah kotor jumlahnya terbatas. Bila dibandingkan dengan
darah yang diambil saat di bekam, jumlahnya kurang lebih hanya 1 per 4.
Bekam tidak sama dengan menderma darah. Bekam mengeluarkan darah kotor yang
berada di bawah kulit. Kerana yang dikeluarkan adalah darah kotor, maka
akan memberi kesan sampingan ringan dan segar pada tubuh. Sedangkan menderma darah yang diambil adalah darah bersih melalui urat nadi sehingga memberi pesakit menjadi lemah,
pening atau pandangan mata berbayang-bayang.

Soalan : Adakah dalil tentang melakukan Hijamah/Bekam ?

Jawab : Banyak sekali, diantaranya:
“Sebaik-baik pengubatan yang anda lakukan adalah hijamah” (Muttafaq Alaih)
“Kalau dalam sesuatu dari apa yang anda pergunakan untuk
berubat adalah baik, maka hal itu adalah hijamah” (muttafaq Alaih)
“Pada malam aku diisra’kan, aku tidak melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka berkata,”Wahai Muhammad, suruhlah umatmu melakukan Hijamah” (Shahih Sunan Abi Dwud)
“Kesembuhan itu ada dalam 3 hal: Minum madu, siyatan alat
Hijamah atau sedutan api. Namun aku melarang umatku untuk melakukan
sedutan api.” (Shahih Bukhari)
‘Aku diberitahu Jibril bahwa hijamah adalah cara perubatan yang paling bermanfaat untuk manusia” (Shahihul Jami’).

Soalan : Bolehkah melakukan Hijamah/Bekam pada saat berpuasa ?

Jawab : Jumhur ulama membolehkan dengan berpegang pada hadits : Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata:” Nabi SAW pernah berubat dengan hijamah ketika
beliau sedang berpuasa.” (Shahih Bukhari)

Soalan : Apakah membolehkan laki-laki mengubati wanita dengan hijamah
dan sebaliknya ?

Jawab : Selain dengan mahramnya, laki-laki dilarang mengubati wanita
dengan hijamah dan sebaliknya.

Soalan : Telah disebutkan di atas bahawa selain virus, penyakit
dapat pula disebabkan oleh masalah kejiwaan (stress, tekanan, dll) dan
gangguan jin/syaitan. Bagaimana mengatasinya ?

Jawab : Penyakit yang disebabkan oleh masalah kejiwaan diubati dengan
nasihat dan bimbingan agama. Penyakit yang disebabkan oleh gangguan
jin/syaitan diubati dengan Ruqyah Syar’iyyah.

Soalan : Bila kita berikhtiar tetapi penyakitnya belum sembuh juga?

Jawab : Kesembuhan berada di tangan Allah SWT. Bila Allah belum
berkehendak, kesembuhan tak akan datang. Tetaplah sabar sambil terus
berikhtiar dan berdoa mohon kesembuhan kepada-Nya. Nabi SAW bersabda:
“Berubatlah kalian wahai hamba-hamba Allah, kerana Allah Ta’ala tidak
menciptakan penyakit melainkan juga menciptakan ubatnya, kecuali satu
penyakit saja yaitu tua dan mati” (Sunan Abu Daud).

wallahua'lam

2 ulasan: