Sabtu, 22 Mei 2010

Pembunuh Secara Senyap Dalam "MSG"

MSG Tak Sekadar Penyedap Rasa

RASA adalah hal penting dalam makanan. Untuk meningkatkan citarasa
suatu makanan biasanya diperlukan kuah penyedap atau penyedap rasa
agar makanan jadi lebih lazat dan sedap. Salah satu kuah sangat
popular adalah vetsin atau bahasa kimianya MSG (monosodium glutamate).
Kehadiran MSG ini sudah diakui dapat menyebabkan masakan menjadi lebih
enak, lazat, dan sangat disukai oleh lidah kita. Namun kebelakangan
ni, para ahli kesihatan menuduh senyawa ini sebagai penyebab timbulnya
berbagai masalah kesihatan.
Kenapa MSG disukai?
MSG adalah garam dari L-asam glutamat (GLU) yang merupakan asam amino
pembentuk protein yang sangat penting bagi makhluk hidup. Senyawa ini
banyak terdapat secara alami di hampir seluruh tubuh makhluk hidup dan
makanan seperti keju, susu, daging, serta beberapa sayuran.
Tubuh manusia dan binatang memproduksi sendiri senyawa glutamat untuk
kepentingan metabolisme, fungsi otak, dan sebagai sumber tenaga. Untuk
berbagai kepentingan tersebut, manusia ibaratnya memiliki lapar berat
akan glutamat. Penelitian di Amerika menunjukkan rata-rata orang
Amerika se hari mengambil glutamat sekira 11 gram dari bahan alami, 1
gram dari MSG, 30-45 gram dari keju parmesan, dan 50 gram dari
produksi tubuh sendiri. Jadi, jika dijumlahkan, maka glutamat yang ada
di tubuh hampir 100 gram se hari!
Kerananya, tidaklah mengherankan bila MSG dibubuhkan pada makanan,
tubuh menganggapnya sebagai glutamat yang vital bagi metabolisma dan
sangat merangsang pencernaan. Hal ini pernah dinyatakan oleh Prof.
Bernd Lindmann dari University Homburg yang dalam tulisannya
mengatakan, "... bagi manusia konsume protein merupakan keperluan
mutlak untuk menjaga fungsi kehidupan, dan manusia dalam evolusinya
mengembangkan kepekaan untuk mengenali rasa protein yang amat penting
bagi fungsi kehidupannya, sekaligus menggemarinya". Dari sini pula
kita menjadi tahu mengapa makanan segera (fast food) atau chips
kentang yang banyak dibubuh bahan penyedap jauh lebih digemari orang,
terutama oleh kanak-kanak.
Apakah MSG berbahaya?
Mungkin kita berfikir, tak ada masalah jika memakan MSG dalam jumlah
besar kerana glutamat secara alami sudah ada dalam tubuh. Selain itu,
proses pembuatannya pun alami (secara fermentasi) tidak memakai bahan-
bahan kimia berbahaya. Tapi, beberapa penelitian menyebutkan MSG dapat
menyebabkan timbulnya berbagai masalah kesihatan seperti kegemukan,
kerosakan otak, kerosakan sistem syaraf, depresi, sampai kaku. Hal
tersebut disebabkan glutamat yang ada dalam makanan segar seperti
daging dan beberapa sayuran ada dalam bentuk terikat dengan asam amino
lain membentuk protein. Sedangkan glutamat dalam bentuk bebas seperti
MSG merupakan senyawa exitotoxin atau beracun.
Yang paling merisaukan adalah pada otak. Mengenai hal itu seorang
profesor di Northwestern University Medical School, George E.
Shambaugh, Jr., MD menyebutkan, "ketika sel-sel neuron di otak
menerima senyawa ini (MSG-red.), mereka menjadi sangat bergairah dan
meningkatkan impulsnya sampai pada tingkat kelelahan yang sangat
tinggi. Tapi, beberapa jam kemudian neuron-neuron tersebut mati seakan-
akan mereka bergairah untuk mati".
Jika banyak sel neuron yang mati, maka fungsi otak pun akan menurun,
yang tentunya sangat merbahaya bagi perkembangan otak, terutama anak-
anak. Dalam suatu research, anak-anak yang memakan sup mengandung MSG
dan minum dengan Nutrasweet (soft drink) darahnya akan mempunyai
tingkat excitotoxin (keracunan) 6 kali lebih besar dari excitotoxin
yang menghancurkan hypothalamus neuron pada anak tikus. Jadi, menurut
Prof. George E. Shambaugh, makin muda anak, makin besar bahaya yang
dapat ditimbulkan MSG pada otak.
MSG juga sering dikait-kaitkan dengan masalah Cancer. Dr. Russell
Blaylock seorang doktor ahli bedah otak dalam artikel "Health and
Nutrition Secrets" menyebutkan, glutamat bebas dan senyawa excitotoxin
lainnya (seperti aspartame dalam soft drink) dapat menghasilkan jumlah
radikal bebas yang sangat banyak dalam jaringan tubuh. Jika radikal-
radikal bebas ini terus-menerus mengauli DNA, maka gen cancer akan
teraktif dan menimbulkan cancer. Walaupun di dalam tubuh sudah
terdapat enzim yang berfungsi menangkap dan menutralkan radikal bebas
tersebut, tetap saja kemungkinan ini akan lebih mudah terjadi bila gen
orang tersebut mudah diserang cancer, sistem kekebalan tubuhnya
rendah, dan pola hidup tidak sihat.
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh tersebut, makanan yang dimakan
harus seimbang. Dalam hal ini, untuk meredam radikal bebas yang
disebabkan MSG, memakan makanan yang banyak mengandung vitamin C,
vitamin E, dan co-enzym Q10 dalam lemak akan sangat membantu. Selain
itu, untuk memperkuat rasa, boleh digunakan bahan penyedap lain
seperti kicap, santan kelapa, dan kuah tradisional lainnya yang kurang
lemak.***

Tiada ulasan:

Catat Ulasan